Kisah Kecelakaan Lalu Lintas di Pasar Cilik Jatisawit
Image by Markus Spiske from Pixabay |
Kisah kecelakaan lalu lintas ini saya saksikan didepan mata kepala sendiri. Dimana truck Pertamina sudah penyok ditabrak oleh truck bermuatan dari belakang. Dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Mas Ngademin yang mengizinkan saya mengirim artikel ini untuk di publish di blog Bumiayuku.
Jadi pada waktu itu umur saya kurang lebih 8 atau 9 tahunan, dan masih duduk di bangku sekolah dasar Jatisawit 3. Secara geografis, SD Jatisawit 3 ini tidak jauh dari pasar dan jalan Nasional mungkin hanya sekitar 30 langkah kaki orang dewasalah.
Bisa dibayangkan bukan, tentu kondisi disitu sangatlah padat karena ada aktifitas jual-beli di pasar Jatisawit.
Perempatan pasar Jatisawit juga menjadi hilir mudik arus kendaraan yang akan ke arah barat menuju Laren, Buaran, Bantarkawung dan Salem. Jika terjadi kemacetan di pertigaan desa Kalierang sudah tentu banyak arus kendaraan yang melalui perempatan pasar Jatisawit ini.
Akses kendaraan semua satu akses melewati dalam kota, mulai dari Pagojengan, Taraban, Karangdempul, Jatisawit, Kalierang, hingga kearah Talok sana hanya satu akses kendaraan. Tentu sudah pasti jalur kota ini adalah jalur terpadat di Brebes Selatan.
Dengan padatnya jalur disini, mengakibatkan jalur Kota Bumiayu adalah jalur yang paling rawan dan mungkin bisa disebut jalur tengkorak. Medeni mbok arane? Wkwkwk...
Kenapa disini disebut jalur yang paling rawan? Jika kita lihat dari drone, Kota Bumiayu ini seperti MANGKOK dimana arah dari Paguyangan yang merupakan turunan dan begitu juga dari arah Talok juga menurun menuju Kota Bumiayu.
Jadi dengan kondisi geografis yang seperti MANGKOK ini, sering terjadi kendaraan berat yang mengalami rem blong pada saat melintasi Kota Bumiayu.
Jadi pada waktu itu jam istirahat sekolah sedang berlangsung dan saya beserta teman-teman sedang bermain di perempatan. Memang biasanya jika jam istirahat sering sekali kami duduk-duduk di perempatan melihat lalu lalang kendaraan yang lewat di jalan Nasional ini.
Seperti biasanya kondisi di perempatan dan pasar cilik Jatisawit sangat ramai oleh penjual dan pembeli bertransaksi di pasar tersebut.
Tidak berselang lama dari itu, seketika keadaan pecah dengan jeritan dan tangisan serta suara yang sangat keras.
Terlihat dari arah Pagojengan Truck Gandeng tengah melaju dengan sangat kencang yang ternyata kondisi Truck tersebut dalam keadaan rem blong. Dengan kecepatan yang mungkin pada waktu itu bisa mencapai 100 Km/Jam ditambah jalan yang menurun tentu akan menabrak apa saja yang menghalangi laju kecepatan Trcuk tersebut.
Ternyata dibelakang Truck Gandeng tersebut ada Truck Tangki milik PT Pertamina yang sama-sama melajukan kendaraannya dengan sangat kencang. Ada hal yang janggal dengan Truck Tangki PT Pertamina ini, terlihat supir truck ini hendak menyalip Truck Gandeng yang mengalami rem blong.
Sebelum memasuki Desa Jatisawit, atau mungkin tepatnya disekitar Paguyangan Truck Gandeng ini sudah membunyikan klakson bahwasannya truck mengalami Mall-function rem atau rem blong. Sehingga orang-orang disekitar auto-respond untuk menginformasikan orang-orang didepan truck tersebut agar menepi.
Ternyata dibelakang truck ini ada satu truck tangki Pertamina yang satu jalur, dan menurut informasi truck ini berusaha menyalip truck gandeng yang rem blong dengan tujuan agar truck tersebut menabrak buritan dari truck Pertamina sehingga laju truck akan melambat dan harapannya bisa berhenti total.
Benar saja ketika sampai di Desa Jatisawit atau mungki kurang lebih di daerah Makam Pahlawan, Truck Pertamina ini berhasil menyalip truck rem blong. Kedua truck ini berhenti tepat didepan pasar cilik Jatisawit. Dengan suara yang keras truck ini menghantam buritan truck Pertamina.
Namun naas, meskipun berhasil dihentikan ada korban yang terkena dari laju kendaraan ini jika saya ingat-ingat adalah tukang becak yang sedang mangkal disekitaran pasar.
Di perempatan Desa Jatisawit itu sendiri seingat saya tidak hanya itu kejadian yang terjadi, masih ada beberapa kejadian yang saya sendiri agak lupa. Tapi seingat saya disitu juga ada satu Bus Sinar Jaya yang dibakar massa karena kebut-kebutan.
Terakhir sebelum tulisan ini ditutup, semoga kita selalu waspada jika berkendara dijalanan. Baiknya saling menghargai sesama pengendara lainnya, dan jangan lupa selalu cek kendaraan sebelum ada memakainya. Tentu tidak dilupakan agar selalu berdoa agar diberikan keselamatan.
Posting Komentar